Sven-Goran Eriksson Meninggal Dunia, Kurniawan Dwi Yulianto Pernah di Ajak Masuk Tim Inti Olehnya
Filipina menjadi tim terakhir yang ditangani Eriksson sebelum mengakhirinya dengan menjadi konsultan saja.
-Eriksson meninggal dunia di usia 76 tahun
-Mengidap penyakit kanker pankreas stadium akhir
-Pernah mengajak Kurniawan tur Asia bersama Sampdoria
Sepakbola dunia berduka setelah salah satu pelatih legendaris Sven-Goran Eriksson menghembuskan nafas terakhirnya di Swedia, Senin (26/8), pada usia 76 tahun. Mantan manajer Inggris, Manchester City, dan Filipina itu didiagnosis mengidap penyakit kanker pankreas stadium akhir pada Januari 2024.
“Setelah sakit lama, SGE meninggal dunia pada pagi hari di rumah dikelilingi keluarga. Para pelayat terdekat adalah putrinya Lina; putranya Johan dengan istrinya Amana dan cucu perempuannya Sky; ayahnya Sven; pacarnya Yanisette dengan putranya Alcides; saudara laki-laki Lars-Erik dengan istrinya Jumnong. Keluarga meminta agar keinginan mereka untuk berkabung secara pribadi dan tidak dihubungi dihormati,” demikian pernyataan keluarga Eriksson.
Eriksson adalah manajer non-Inggris pertama yang bukan berasal dari Negeri Raja Charles, dan memimpin The Three Lions ke perempat-final tiga turnamen besar selama lima tahun masa jabatannya. Eriksson meninggalkan jabatan tersebut setelah Piala Dunia 2006. Filipina menjadi tim terakhir yang ditangani Eriksson pada 2018 hingga 2019.
Di level klub, Eriksson melatih 12 tim berbeda, terutama Man City dan Lazio, dan memenangkan 18 trofi selama kariernya yang gemilang. Eriksson mampu mewujudkan mimpinya untuk melatih Liverpool pada Maret, memimpin pertandingan legenda melawan Ajax dan membimbing The Reds meraih kemenangan 4-2.
Sosok Eriksson sangat berarti bagi striker legendaris Indonesia Kurniawa Dwi Yulianto. Eriksson yang melihat performa Kurniawan DY bersama tim primavera Sampdoria merasa tertarik, dan mengajak Si Kurus untuk masuk ke skuad senior yang berisikan pemain bintang saat itu, seperti Roberto Mancini, David Platt, dan Attilio Lombardo, untuk melakoni tur Asia pada 1994. Namun Kurniawan gagal menembus skuad untuk Serie A Italia.